PESERTA PLPG 2012 TAK PERLU IKUT UKG
Hal itu disampaikan Rektor IKIP PGRI Semarang Muhdi SH MHum pada pembukaan PLPG angkatan ke 15 di Rayon 39, Senin (23/7) di Hotel Muria Semarang. Dia menjelaskan, jadi tes akhir PLPG yang akan dilakukan oleh peserta yang merupakan para guru itu, selain untuk menentukan kelulusan, juga sebagai pemetaan atau memposisikan tingkat kompetensi mereka.
''Kedepannya, hasil tersebut akan dipakai untuk pengembangan profesi guru, seperti halnya fungsi UKG bagi guru yang bersertifikat,'' ungkapnya yang juga Anggota Konsorsium Sertifikasi Guru itu.
Adapun, pada angkatan ke 15 di Rayon 39 IKIP PGRI Semarang ini diikuti oleh 522 guru SD, SMP, dan SMA/SMK. Mereka akan menjalani PLPG selama 10 hari dan mendapatkan materi berdasarkan empat kompetensi guru, diantaranya pedagogik, sosial, profesional, dan kognitif. Rayon 39 sendiri membawahi para pendidik yang berasal dari daerah Pantura Timur, seperti Demak, Kudus, Jepara, Rembang, dan Pati.
''Selama 10 hari mereka akan mendapatkan bekal sebagai syarat memperoleh sertifikat yang dibagi dalam tiga kelompok. Antara lain, pendalaman materi umum, pendalaman khusus, dan workshop,'' katanya.
Pada pendalaman materi umum, para pendidikan akan mendapatkan bimbingan tentang kebijakan pengembangan profesi, pendalaman bidang studi. Kemudian, di pendalaman khusus mereka akan menerima tentang assesmen penilaian, media pembelajaran, dan pembelajaran inovatif. Sedangkan pada sesi workshop, mereka akan diajarkan membuat produk perangkat pembelajaran seperti, silabus, media, dan instrumen penilaian. Dan pada tahap akhir mereka akan menjalani ujian praktik serta tulis.
2 komentar:
Sip. Setuju. Untuk sebuah evaluasi, seperti yang biasa guru lakukan terhadap peserta didiknya, apa yang perlu ditakutkan? (http://dzakiron.blogspot.com/2012/08/guru-melek-internet.html)
Matur nuwun sanget bro...kanggo motivasi.....di sekolah...
Posting Komentar